Jumat, 27 Juli 2012

Makanan Khas Purwokerto

Kuliner

Makanan khas Purwokerto :






  • Mendhoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan digoreng setengah matang.
  • Kripik Tempe, prosesnya seperti mendhoan tetapi digoreng sampai kering. Kota Kripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto.
  • Sroto, daerah lain menyebutnya Soto.
  • Gethuk Goreng, sentra pembuatannya adalah Kec.Sokaraja, sebuah kota kecamatan di pinggir kota Purwokerto.
  • Kraca, dengan bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan.
  • Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit atau "lombok cengis".
  • Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang di atas api kecil. Makanan yang menjadi simbol hidup melarat ini kini sudah amat-sangat susah ditemukan.
  • Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening yang tampak sangat sederhana namun sangat menyegarkan. Sayur-mayur berupa bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam butiran lazim menjadi unsur utama masakan ini. Untuk bumbunya, selain bahan-bahan yang lazim seperti bawang merah dan bawang putih, tegean juga bercirikan dengan "geprekan" kencur yang sangat menyegarkan.
  • Empal , berupa masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal  Banyumasan adalah adanya sensasi gatal dan geli yang ditimbulkan oleh campuran srundeng di dalam kuah kental tersebut. Empal  sangat cocok dimakan dengan ketupat berkulit janur (jangan ketupat berkulit plastik).
  • Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung. Makanan yang akan meninggalkan rasa seret di tenggorokan ini sudah semakin jarang ditemui.
  • Beberapa jenis makanan tradisional yang dikenal yakni: ranjem, mi thayel, timus, klanthing, sempora (awug-awug), utri, puli (ciwel), ongol-ongol, gebral, kluban, grontol, mireng, kamir, moho, golang-galing, lopis, ondol-ondol, widaran, angleng klapa, angleng kacang, rujak mentah, rujak mateng, ampyang, grebi, dampleng (mirip combro).